Pengertian Istilah-Istilah (Terminologi) Dalam Carding Dan Penerapannya
Hai minna-san, jumpa lagi di Indo Blogger.
Bagaimana kabarnya hari ini?
Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas wacana terminologi carding atau pengertian dari istilah-istilah dalam dunia carding dan penerapannya.
Dalam dunia carding atau pencurian data-data kartu kredit dan perbankan, ada beberapa istilah umum yang sering digunakan. Istilah-istilah tersebut umumnya mengacu pada teknik-teknik yang dipakai dalam proses carding. Berikut yaitu pengertian istilah-istilah dalam terminologi carding beserta penerapannya.
Fullz yaitu istilah yang dipakai oleh para carder kartu kredit yang merujuk pada info lengkap dan terang wacana korban.
Informasi yang terdapat dalam Fullz terdiri dari nama, tanggal lahir, tanggal bau kartu, alamat, kota, negara bagian, negara, nomor CVV, nomor kartu, nomor telepon, Social Security Number (SSN), alamat email, pertanyaan keamanan, dan Mother's Maiden Name (MMN).
Dengan memakai info di atas, seorang carder sanggup menguras isi saldo dari rekening bank korban. Selain untuk membobol kartu kredit, informasi-informasi tersebut juga sanggup diperjualbelikan dan nantinya dipakai sebagai identitas palsu untuk melaksanakan kegiatan yang melanggar hukum.
Dumps yaitu angka yang tertanam pada strip magnetik yang terletak di bab belakang kartu kredit dan kartu debit ATM. Ada sebuah kegiatan malware yang sanggup menyalin angka-angka ini yang nantinya dipakai oleh penjahat carding untuk menciptakan prototipe kartu untuk dipakai sendiri.
Informasi lain yang diambil dalam proses ini termasuk CVV, nomor kartu, dan tanggal kedaluwarsa. Dengan menduplikasi kartu, penjahat akan mempunyai hak saluran yang sama ibarat pemegang kartu orisinil sehingga sanggup memakai kartu tersebut untuk membeli barang ataupun melaksanakan transaksi lainnya.
Chargebacks yaitu suatu kondisi ketika pemilik akun memulai melaksanakan tuntutan alasannya yaitu adanya indikasi penipuan, mendapatkan barang pesanan secara online yang tidak sempurna waktu, atau mendapatkan produk berkualitas rendah. Sehingga pihak bank akan mengembalikan uang yang sudah dikirim oleh pembeli ke penjual. Namun ada beberapa bank yang mempunyai aturan sendiri ibarat menuntut penjual untuk memenuhi hak dari pembeli.
Bank Identification Number juuga dikenal sebagai nomor Issuer Idefication Number (IIN). BIN yaitu empat sampai enam digit pertama yang ditampilkan pada nomor kartu kredit.
Dengan memakai angka-angka ini, seseorang sanggup mengetahui jenis kartunya alasannya yaitu setiap bank mempunyai format BIN yang berbeda. Informasi BIN ini sanggup agan temukan di website-website yang tersebar di internet. Informasi yang sanggup agan dapatkan dari nomor BIN yaitu nama bank penerbit, negara, jenis kartu, tingkat kartu, nomor telepon bank, situs website, dan nomor ISO negara.
Setelah mengetahui bank yang menjadi pemilik dari nomor BIN tersebut pelaku carding sanggup mengetahui tingkat keamanan dari kartu tersebut. Jika dirasa keamanannya terlalu tinggi dan tidak mungkin untuk di bypass maka pelaku tidak akan melanjutkan aksinya. Makara kesimpulannya tidak semua nomor BIN sanggup dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan banking.
Drop yaitu lokasi atau alamat dimana barang pesanan yang dipesan dengan kartu kredit orang lain (korban) dikirimkan. Ini yaitu bab yang paling krusial dimana pelaku carding akan melaksanakan kontak dengan pengirim barang. Mayoritas pelaku karding tertangkap pada bab ini.
Verified by Visa (VBV) yaitu kegiatan yang diperkenalkan oleh Visa untuk memastikan bahwa transaksi yang dilakukan secara online dilakukan dengan persetujuan dari pemegang kartu asli.
Namun, proses tersebut sanggup diakali kalau peretas mempunyai saluran ke ponsel, mengirim email, atau mengetahui pertanyaan keamanan.
Tergantung pada pemegang kartu dan bank, mereka sanggup menghubungkan metode VBV yang sesuai untuk digunakan. Dalam beberapa kasus, setiap transaksi memakai kata sandi yang hanya sanggup dipakai satu kali saja, atau yang biasa dikenal dengan One Time Password (OTP).
Sedangkan Non-VBV yaitu transaksi yang tidak memakai proses otentikasi diatas, sehingga keamanannya sanggup dibilang sangat lemah.
MSC dan Non MSC sama sepert VBV & Non-VBV, MasterCard juga mempunyai sistem otentikasi sendiri yang disebut MasterCard Secure Code (MSC). Sistemnya sama ibarat pada VBV & Non-VBV. Bedanya kalau VBV & Non-VBV itu dari Visa, sedangkan MSC & Non MSC ini dari MasterCard.
3-D Secure yaitu penambahan layer keamanan pada kartu kredit, saya sangat menyarankan agan memakai keamanan suplemen ini untuk menjaga keamanan akun bank agan. Salah satu pola layer keamanan suplemen ini yaitu MSC, VBV, dan SafeKey.
Sistem verifikasi alamat (AVS) yaitu mode yang dipakai oleh prosesor untuk memastikan bahwa suatu transaksi kartu kredit/debit benar-benar dilakukan oleh pemilik yang sah. Sistem ini memakai alamat penagihan yang dimasukkan dalam proses registrasi dan membandingkannya dengan yang terdaftar di perusahaan kartu kredit/debit.
Jika alamat tersebut tidak sama, maka transaksi akan ditolak. Karena alasan inilah para pelaku carder membeli Fullz dan mendaftarkan akun dengan dengan data dari Fullz tersebut untuk melewati sistem keamanan ini.
CVV yaitu instruksi tiga digit yang ditulis di bab belakang kartu kredit/debit agan. Namun untuk kartu yang dikeluarkan oleh American Express, instruksi ini jumlahnya 4 digit. Nomor CVV dipakai untuk memverifikasi bahwa agan benar-benar mempunyai kartu tersebut
ACH yaitu sistem pembayaran di Amerika Serikat yang melibatkan transfer dana elektronik dalam bank yang berbeda. Transfer ACH mempunyai peluang untuk ditagih balik, tetapi ini tergantung pada kondisi di mana transaksi difasilitasi.
Itulah beberapa terminologi atau atau istilah-istilah dalam dunia carding beserta penggunaannya.
Pantau terus blog ini untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya.
Agan juga sanggup request artikel melalui form yang sudah tersedia di panel blog.
Terimakasih sudah berkunjung di blog sederhana ini biar bermanfaat.
Hai minna-san, jumpa lagi di Indo Blogger.
Bagaimana kabarnya hari ini?
Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas wacana terminologi carding atau pengertian dari istilah-istilah dalam dunia carding dan penerapannya.
Dalam dunia carding atau pencurian data-data kartu kredit dan perbankan, ada beberapa istilah umum yang sering digunakan. Istilah-istilah tersebut umumnya mengacu pada teknik-teknik yang dipakai dalam proses carding. Berikut yaitu pengertian istilah-istilah dalam terminologi carding beserta penerapannya.
Pengertian Istilah-Istilah (Terminologi) Dalam Carding Dan Penerapannya
1. Fullz
Fullz yaitu istilah yang dipakai oleh para carder kartu kredit yang merujuk pada info lengkap dan terang wacana korban.
Informasi yang terdapat dalam Fullz terdiri dari nama, tanggal lahir, tanggal bau kartu, alamat, kota, negara bagian, negara, nomor CVV, nomor kartu, nomor telepon, Social Security Number (SSN), alamat email, pertanyaan keamanan, dan Mother's Maiden Name (MMN).
Dengan memakai info di atas, seorang carder sanggup menguras isi saldo dari rekening bank korban. Selain untuk membobol kartu kredit, informasi-informasi tersebut juga sanggup diperjualbelikan dan nantinya dipakai sebagai identitas palsu untuk melaksanakan kegiatan yang melanggar hukum.
2. Dumps
Dumps yaitu angka yang tertanam pada strip magnetik yang terletak di bab belakang kartu kredit dan kartu debit ATM. Ada sebuah kegiatan malware yang sanggup menyalin angka-angka ini yang nantinya dipakai oleh penjahat carding untuk menciptakan prototipe kartu untuk dipakai sendiri.
Informasi lain yang diambil dalam proses ini termasuk CVV, nomor kartu, dan tanggal kedaluwarsa. Dengan menduplikasi kartu, penjahat akan mempunyai hak saluran yang sama ibarat pemegang kartu orisinil sehingga sanggup memakai kartu tersebut untuk membeli barang ataupun melaksanakan transaksi lainnya.
3. Chargebacks
Chargebacks yaitu suatu kondisi ketika pemilik akun memulai melaksanakan tuntutan alasannya yaitu adanya indikasi penipuan, mendapatkan barang pesanan secara online yang tidak sempurna waktu, atau mendapatkan produk berkualitas rendah. Sehingga pihak bank akan mengembalikan uang yang sudah dikirim oleh pembeli ke penjual. Namun ada beberapa bank yang mempunyai aturan sendiri ibarat menuntut penjual untuk memenuhi hak dari pembeli.
4. Bank Identification Number (BIN)
Bank Identification Number juuga dikenal sebagai nomor Issuer Idefication Number (IIN). BIN yaitu empat sampai enam digit pertama yang ditampilkan pada nomor kartu kredit.
Dengan memakai angka-angka ini, seseorang sanggup mengetahui jenis kartunya alasannya yaitu setiap bank mempunyai format BIN yang berbeda. Informasi BIN ini sanggup agan temukan di website-website yang tersebar di internet. Informasi yang sanggup agan dapatkan dari nomor BIN yaitu nama bank penerbit, negara, jenis kartu, tingkat kartu, nomor telepon bank, situs website, dan nomor ISO negara.
Setelah mengetahui bank yang menjadi pemilik dari nomor BIN tersebut pelaku carding sanggup mengetahui tingkat keamanan dari kartu tersebut. Jika dirasa keamanannya terlalu tinggi dan tidak mungkin untuk di bypass maka pelaku tidak akan melanjutkan aksinya. Makara kesimpulannya tidak semua nomor BIN sanggup dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan banking.
5. Drop
Drop yaitu lokasi atau alamat dimana barang pesanan yang dipesan dengan kartu kredit orang lain (korban) dikirimkan. Ini yaitu bab yang paling krusial dimana pelaku carding akan melaksanakan kontak dengan pengirim barang. Mayoritas pelaku karding tertangkap pada bab ini.
6. VBV & Non-VBV
Verified by Visa (VBV) yaitu kegiatan yang diperkenalkan oleh Visa untuk memastikan bahwa transaksi yang dilakukan secara online dilakukan dengan persetujuan dari pemegang kartu asli.
Namun, proses tersebut sanggup diakali kalau peretas mempunyai saluran ke ponsel, mengirim email, atau mengetahui pertanyaan keamanan.
Tergantung pada pemegang kartu dan bank, mereka sanggup menghubungkan metode VBV yang sesuai untuk digunakan. Dalam beberapa kasus, setiap transaksi memakai kata sandi yang hanya sanggup dipakai satu kali saja, atau yang biasa dikenal dengan One Time Password (OTP).
Sedangkan Non-VBV yaitu transaksi yang tidak memakai proses otentikasi diatas, sehingga keamanannya sanggup dibilang sangat lemah.
7. MSC & Non MSC
MSC dan Non MSC sama sepert VBV & Non-VBV, MasterCard juga mempunyai sistem otentikasi sendiri yang disebut MasterCard Secure Code (MSC). Sistemnya sama ibarat pada VBV & Non-VBV. Bedanya kalau VBV & Non-VBV itu dari Visa, sedangkan MSC & Non MSC ini dari MasterCard.
8. 3-D Secure
3-D Secure yaitu penambahan layer keamanan pada kartu kredit, saya sangat menyarankan agan memakai keamanan suplemen ini untuk menjaga keamanan akun bank agan. Salah satu pola layer keamanan suplemen ini yaitu MSC, VBV, dan SafeKey.
9. Address Verification Station (AVS)
Sistem verifikasi alamat (AVS) yaitu mode yang dipakai oleh prosesor untuk memastikan bahwa suatu transaksi kartu kredit/debit benar-benar dilakukan oleh pemilik yang sah. Sistem ini memakai alamat penagihan yang dimasukkan dalam proses registrasi dan membandingkannya dengan yang terdaftar di perusahaan kartu kredit/debit.
Jika alamat tersebut tidak sama, maka transaksi akan ditolak. Karena alasan inilah para pelaku carder membeli Fullz dan mendaftarkan akun dengan dengan data dari Fullz tersebut untuk melewati sistem keamanan ini.
10. Card Verification Value (CVV)
CVV yaitu instruksi tiga digit yang ditulis di bab belakang kartu kredit/debit agan. Namun untuk kartu yang dikeluarkan oleh American Express, instruksi ini jumlahnya 4 digit. Nomor CVV dipakai untuk memverifikasi bahwa agan benar-benar mempunyai kartu tersebut
11. Automated Clearing House (ACH)
ACH yaitu sistem pembayaran di Amerika Serikat yang melibatkan transfer dana elektronik dalam bank yang berbeda. Transfer ACH mempunyai peluang untuk ditagih balik, tetapi ini tergantung pada kondisi di mana transaksi difasilitasi.
Itulah beberapa terminologi atau atau istilah-istilah dalam dunia carding beserta penggunaannya.
Pantau terus blog ini untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya.
Agan juga sanggup request artikel melalui form yang sudah tersedia di panel blog.
Terimakasih sudah berkunjung di blog sederhana ini biar bermanfaat.