Hai minna-san, jumpa lagi di Indo Blogger.
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai proses kehamilan yang terjadi pada seorang perempuan tahap demi tahap, mulai dari ovulasi, konsepsi, hingga implantasi dalam rahim.
Waktu terjadinya pembuahan atau konsepsi gotong royong sulit untuk diketahui secara pasti. Oleh lantaran itu di dunia medis, pecahan kandungan khususnya lebih sering memakai HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) sebagai tolok ukur untuk menghitung usia kehamilan. Karena waktu haid terakhir niscaya lebih gampang diingat oleh pasien yang hamil tersebut. Walaupun gotong royong waktu HPHT itu ialah 2 ahad sebelum terjadi pembuahan.
Proses kehamilan dimulai dengan adanya pembuahan atau konsepsi. Dibawah ini akan saya jelaskan secara lengkap tahap demi tahap dalam proses kemahamilan seorang perempuan.
Penjelasan Tahap Demi Tahap Proses Kehamilan
1. Tahap Ovulasi
Setelah satu telur benar-benar matang, maka akan keluar dari folikel dan mendorong melalui dinding ovarium. Proses ini disebut ovulasi. Folikel dari telur matang berkembang menjadi korpus luteum, yang melepaskan hormon luteinizing yang membantu mengentalkan lapisan rahim perempuan. Folikel kemudian mengirimkan sinyal untuk peningkatan produksi estrogen, yang memperlihatkan pada badan bahwa sel telur sudah matang. Kadang-kadang, meskipun jarang, lebih dari satu telur dilepaskan dari indung telur perempuan dalam 24 jam. Hal inilah yang menyebabkan lahirnya bayi kembar.
Beberapa perempuan sanggup mencicipi sedikit sakit di salah satu sisi perut bawah mereka selama ovulasi. Tergantung pada sisi mana rasa sakit itu berasal, perempuan sanggup mengetahui yang mana dari dua ovarium ini yang menghasilkan telur matang. 5 Hal ini juga memungkinkan bagi beberapa perempuan untuk mengetahui ketika mereka berovulasi ialah dengan mengamati perubahan dalam sekresi serviks mereka yang menjadi lebih elastis, jernih, dan tipis, sebelum dan selama ovulasi. Kemungkinan imbas lain dari ovulasi ialah perubahan suhu tubuh, dorongan seksual yang meningkat, bercak terang, kembung, dan indera perasa atau wangi yang meningkat.
Setiap ovarium menempel pada uterus oleh terusan sepanjang 4 inci, setengah inci yang disebut tuba fallopii. Setelah telur dilepaskan, telur tersebut diambil oleh ujung tuba fallopi yang menyerupai jari dan tinggal di dalam tabung selama 24 jam menunggu satu sperma untuk membuahinya. Rambut- rambut kecil yang disebut silia membantu perjalanan telur melalui tuba fallopi menuju uterus. Selama beberapa hari perjalanan telur melalui tuba fallopii, folikel yang awalnya membentuk sinyal-sinyal melepaskan telur menyebabkan uterus membentuk lapisan internal yang disebut endometrium. Endometrium ini penuh dengan darah dan nutrisi yang dibutuhkan sebagai rumah dan memelihara sel telur jikalau dibuahi.
Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel telur akan bergerak melalui uterus dan hancur. Hormon hormon progesteron perempuan akan kembali normal, badan perempuan akan melepaskan lapisan endometrium tebal rahim, dan periode menstruasi akan dimulai.
2. Tahap Fertilisasi
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya pembuahan atau bergabungnya sel sperma laki-laki dan telur wanita. Faktor-faktor ini termasuk kondisi lingkungan yang menguntungkan, waktu dalam siklus menstruasi perempuan, kesuburan sperma pria, kemampuan sel sperma laki-laki untuk menembus telur yang disebut dengan kapasitasi sperma, dan perkembangan embrio. Jika semua faktor ini ada, pertemuan antara sperma dan sel telur kemungkinan besar akan terjadi.
• Keadaan Lingkungan
Lingkungan vagina dan leher rahim perempuan berada di bawah kontrol siklus hormonal yang harus menguntungkan untuk mendapatkan sperma tanpa merusaknya. Setiap kali laki-laki ejakulasi, air mani bermetamorfosis zat menyerupai gel yang memperlihatkan pertolongan sperma dari vagina perempuan yang asam. Setelah 20 hingga 30 menit, gel ini bermetamorfosis cairan, yang memungkinkan beberapa sperma untuk memulai perjalanan mereka menuju sel telur.• Penentuan Waktu Hormonal
Selama sebagian besar siklus menstruasi wanita, saluran vagina dan terusan serviks merupakan lingkungan yang tidak ramah bagi sperma laki-laki lantaran konsistensi dan keasaman lendir vagina serta serviks yang tebal. Namun, lebih bersahabat ke ovulasi, lendir serviks perempuan berubah dan menjadi dirancang khusus untuk mengangkut sperma secara efisien.Karena perubahan hormonal yang terjadi sepanjang siklus menstruasi wanita, kunci terbesar untuk pembuahan yang sukses ialah sperma bertemu dengan telur dalam waktu yang tepat. Waktu ideal pembuahan ialah sekitar ovulasi ketika telur berada di tuba fallopi.
• Kesuburan Pria
Setelah melaksanakan perjalanan melalui saluran vagina, sperma terkuat akan mencapai serviks. Dari sini, sperma harus berjalan melalui uterus dan masuk ke salah satu tuba fallopii. Dari jutaan sel sperma yang terkandung dalam setiap ejakulasi, hanya beberapa ratus sel sperma yang hingga di tuba fallopii. Jika jumlah sperma laki-laki secara signifikan lebih rendah dari 500 juta sel sperma per ejakulasi, maka mungkin bisa disebut tidak subur sehingga kehamilan hampir mustahil dicapai secara alami dalam kasus ini.Sperma sanggup bertahan hidup di jalur reproduksi perempuan hingga 5 hari. Oleh lantaran itu, jikalau sel telur perempuan dan sperma laki-laki bertemu pada titik mana pun selama jangka waktu tersebut, pembuahan sanggup terjadi. Jika sperma laki-laki tidak sanggup bertahan cukup usang untuk bertemu telur atau tidak bisa membuat perempuan hamil sesudah mencoba selama beberapa tahun, ia mungkin mengalami infertilitas.
• Kapasitasi Sperma
Bahkan sesudah sperma laki-laki bersentuhan dengan sel telur, masih banyak lagi langkah-langkah yang perlu dilakukan biar seorang perempuan menjadi hamil. Beberapa puluhhingga beberapa ratus sperma terkuat mengelilingi telur, mencoba menembus membran luar sel telur yang keras, yang disebut zona pellucida. Ketika sisa sperma yang berpengaruh mengelilingi telur, telur melepaskan hormon progesteron, yang membuat sel-sel sperma ini melepaskan lapisan protein dan mengalami peningkatan aktivitas. Proses konversi sperma ini disebut kapasitasi. Setelah sperma melaksanakan kontak dengan pecahan luar telur, kepala sperma akab melepaskan enzim yang memungkinkan sperma menembus kulit luar yang keras dari telur.Segera sesudah satu sperma menembus pecahan luar telur, lapisan pellucida telur secara instan mengalami reaksi kimia, mencegah sel sperma lainnya untuk melaksanakan penetrasi. Fertilisasi kini sudah terjadi, atau yang biasa juga disebut dengan konsepsi. Telur menyerap sperma, dan kromosom telur, selanjutnya sperma akan bersatu. Persatuan telur dan sperma ini membuat zigot (telur yang dibuahi) dan sel zigot gres ini mempunyai inti dari 46 kromosom (23 dari sperma dan 23 dari telur).
• Perkembangan Embrio
Sel zigot gres ini mulai membelah dengan cepat selama beberapa jam berikutnya melalui proses yang disebut mitosis, dan kumpulan sel yang diperluas ini kini disebut embrio. Jenis kelamin embrio sudah ditentukan pada tahap ini. Jika sperma pembuahab mempunyai kromosom Y, embrio akan berkembang menjadi bayi laki-laki, sementara jikalau sperma pembuahan mempunyai kromosom X maka akan berkembang menjadi bayi perempuan.Embrio akan terus membelah ketika bergerak perlahan melalui saluran telur ke rahim, perjalanan yang memakan waktu sekitar 3 hingga 4 hari. Selama waktu ini, telur yang dibuahi terus berkembang dan rahim bersiap untuk menerimanya.
3. Tahap Implantasi
Pada dikala telur yang dibuahi mencapai rahim, ada sekelompok sekitar 100 sel, dan membentuk blastokista. Blastokista ialah struktur berongga, dengan sel-sel di pecahan dalam terus berkembang. Pada titik ini, sudah sekitar 5 hingga 7 hari semenjak sperma membuahi sel telur. Sel-sel yang berkembang dalam blastokista ini alhasil akan menjadi janin, dan dinding luar blastokista akan berkembang menjadi plasenta dan jaringan lain yang akan memperlihatkan nutrisi penting untuk janin yang sedang tumbuh.
Setelah satu hari, embrio kemudian muncul dari membrannya (zona pellucida) dan memulai proses implantasi di rahim perempuan. Ketika blastokista bersentuhan dengan lapisan endometrium uterus, hormon akan ditukar sehingga memungkinkan blastokista terhubung ke dinding uterus. Bersamaan dengan itu, lapisan rahim menjadi lebih tebal, dan serviks tertutup dengan sumbatan lendir yang akan tetap di tempatnya hingga final masa kehamilan. Sekitar waktu implantasi, beberapa perempuan mungkin melihat bercak (pendarahan ringan), yang seharusnya hanya berlangsung sekitar 48 jam.
Dalam beberapa ahad dan bulan mendatang, sel akan terus membelah dan pertumbuhan sel eksponensial akan terjadi. Sel-sel ini akan sangat terspesialisasi dan berbeda, serta dalam waktu kurang lebih 3 ahad sel-sel saraf pertama akan berkembang.
Harap dicatat bahwa kelainan sanggup menyebabkan embrio ditanam di daerah lain selain rahim wanita, menyerupai di salah satu tuba fallopi. Ketidakteraturan ini disebut kehamilan ektopik dan itu bisa sangat berbahaya. Dalam kasus ini, perempuan perlu minum obat untuk menghentikan embrio biar tidak tumbuh, atau menjalani operasi untuk mencegah tuba fallopi pecah.
4. Tahap Deteksi
Secara alami, sekitar setengah dari semua sel telur yang dibuahi hilang sebelum seorang perempuan menyadari bahwa beliau hamil. Kehilangan ini bisa disebabkan oleh banyak alasan, termasuk implant blastokista yang tidak tumbuh, atau blastokista tumbuh tetapi berhenti berkembang.
Setelah implantasi terjadi, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) akan ada dalam darah wanita. Setelah sekitar 3 hingga 4 ahad dari hari pertama periode terakhir wanita, ada kadar hormon yang cukup tinggi untuk dideteksi oleh tes kehamilan.
Itulah klarifikasi lengkap wacana tahap-tahap proses kehamilan.
Pantau terus blog ini untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya.
Agan juga bisa request artikel melalui form yang sudah tersedia di panel blog.
Terimakasih sudah berkunjung di blog sederhana ini semoga bermanfaat.
Comments/disqusion
No comments